Sabtu, 18 Maret 2017

Melukat Di Pura tirta empul

Kembali kebelakang pada kisah perjalanan saya melukat di Pura Tirta Empul di hari Purnama. Seperti yang banyak diketahui hari-hari seperti bulan purnama, tilem atau bulan mati dan hari kajeng kliwon merupakan hari baik yang dipercaya tepat melaksanakan untuk pengelukatan.


Apa Itu Melukat
Melukat di bali merupakan sebuah tradisi yang sudah dilakukan turun temurun dan memiliki makna sebagai pembersihan semu yang bersifat buruk terhadap jasmani dan rohani manusia. tapi secara detailnya ada beberapa aturan serta pengelompokan melukat berdasarkan fungsinya yang masih rancu dan banyak diperdebatkan. tapi disini hanya ingin menceritakan perjalanan saya.

Kenapa memilih Pura tirta empul
saya memilih pura tirta empul karena pura ini tidak begitu jauh, lokasinya berada digianyar sekitar 2 jam jadi bisa sekalian jalan-jalan. pura tirtha empul tepatnya berada di desa tampak siring berada besebelahan dengan istana presiden tampak siring dan memiliki sumber mata air suci yang digunakan sebagai sarana melukat.

Sejarah tampak siring dan pura tirtha empul. 
Dikutip dari artikel yang ditulis di blingurah.com, Nama Tampak siring berasal dari jejak kaki yang tampak miring dari seorang raksasa sehingga di beri nama desa tampak siring. Sejarahnya erat berkaitan dengan sejarah pura tirtha empul dengan kisah yang unik. Bahwasanya dahulu ada seorang raksasa sakti yang bernama maya denawa, keangkuhannya memaksa semua orang mengakui dirinya sebagai Dewa. Dewa indra yang mendengar itu menjadi murka dan mencari maya denawa ke bumi.

Dalam pengejarannya bersama pasukan, maya denawa yang lari akhirnya mencoba mengkelabui dewa indra dengan memiringkan telapak kakinya berharap tidak bisa diketemukan dan membuut sebuah mata air beracun. para prajurit yang lelah dan berhenti disana, meminum mata air itu sehingga keracunan. Untuk menyelamatkan pasukannya lantas dewa indra membuat sumber  mata air suci yang berguna untuk menetralkan racun dari mata air itu. sekarang mata air itu yang banyak digunakan masyarakat untuk melukat di pura tirtha empul karena dipercaya dapat menghilangkan racun ataupun segala yang buruk.

Saat saya melukat dipura tirta empul
Karena memang tidak ada persiapan sama sekali, saya dan rombongan hanya berbekal canang dan dupa yang dibeli dalam perjalanan. itupun dapat belinya di area pasar pejeng sekitar 5 menit setelah melewati objek wisata goa gajah. Dari sana ke tampak siring tidak begitu jauh hanya sekitar 20 menit sudah tiba di tampak siring setelah melewati satu objek wisata lainya yaitu pura gunung kawi. Daerah gianyar memang terkenal dengan tempat wisatanya yang unik bahkan orangnya. saya ada temen yang namanya pak ngurah, melukat buat lihat cewek-cewek sexi. mohon jangan ditiru, itu bertentangan sekali dengan makna melukat.

Tiba di areal parkiran pura tirtha pura kami langsung menuju areal dalam pura dengan berjalan kaki dari parkir. Jaraknya lumayan jauh, memang kami dapat parkirnya agak jauh karena areal parkir yang dekat selalu penuh. Bukan dihari seperti purnama aja tempat ini banyak dikunjungi, hari biasa juga selalu rame karena tempat ini juga merupakan objek wisata dan dikenakan tiket Rp 10.000 untuk setiap pengunjung. tapi kami yang tujuanya sembahyang dan melukat tidak dikenakan tiket masuk.

Setelah sembahyang di pelataran pura, kami langsung pada tujuan untuk melukat. Untuk melukat di pura tirtha empul diwajibkan menggunakan kain demi menjaga kenyamanan bersama dan menjaga kesucian serta kesopanan masuk wilayah tempat suci. Kami beserta rombongam langsung menuju bagian penyewaan kain, karena memang sudah siap tidak bawa ganti. jadi sewa kain aja biar ga ribet cukup sewa 10 ribu perorang dan 1 loker untuk semua.

Proses Melukat
Prosesi melukat di pura tirtha empul dimulai dari ujung utara barat, dengan mengusapkan, membasuh dan memercika air ke badan, muka dsn kepala. dari sekian pancoran untuk melukat ada 2 yang tidak boleh digunakan karena fungsinya sebagai tirtha pengentas dan penembak yang fungsinya untuk acara kematian dan sedangkan disisi lainya tidak menggunakan pancoran yang bertuliskan tirta pemelaspas yang fungsinya untuk upacara awal pembangunan atau setelah pembugaran gedung.



Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com