Senin, 07 Mei 2018

Leleahnya lelah

Entah harus dari mana menarik awalan dari tulisan ini.  Terlalu banyak hal penting dengan cerita panjang yang beberapa waktu saya lalui.  Hal yang sangat penting dalam waktu yang singkat,  hingga waktu begitu mahal bagi saya dan rasa lelah menghantui.

Bahkan sekedar untuk mengingatnya saja, cukup melelahkan dengan menguras waktu dan tenaga. Betapa tidak,  dunia terasa berbalik dan logika terasa tidak diterima di dunia ini seakan dunia ini palsu.

Berawal dari pengunduran diri seorang yang sangat membantu dalam pekerjaan saya.  Untuk mencari penggantinya,  sunggu banyak waktu,  tenag dan pikiram yang saya habiskan. Hingga selang beberapa minggu mendapatkan penggantinya.



Kemudia berlanjut ke project ganti oli dan pengecatan helm dengan jumlah ratusan dengan bjaya waktu dan tenaga yang extra keras.  Tapi permasalahan dari kesialan 8 bulan yang lalu mendahului untuk semua rencana saya.


8 bulan lalu ada seseorang yang menyewa motor datang ketempat saya dan sangat meyakinkan saya utk masalah keamanan. Hingga saya berani melepas motor saya,  dia meyakinkan saya dengan banyak alasan yang logis dengan menjaminkan ktp sim c yang di akui cewenya serta menitipkan mobil pick up yang diakui miliknya.

Namu selepas malam itu,  dia tdk kunjung datang mengembalikan motor yang disewa ketempat saya. Hingga saya mencari tau dr bantuan kenal polisi dan menjelaskan bahwa penyewa motor saya kabur ke bandung.  Dan akhirnya saya mengadukan kejadian itu kepolsek dekat rumah saya, tapi pengaduan penggelapan motor tdk diterima sehingga mobil yang dititipkan ditempat saya tdk disita polisi dan begitu juga utk laporan ke 2 kalinya ditolak.  Hingga mobil tersebut tetap terparkir ditempat saya. Alasanya dipolsek tdk ada ditempat parkir

Namun berselang 8  bulan,  ada koletor mengatas namakan finance datang dan menjelaskan bahwa mobil tersebut bermasalah tunggakan entah bagaimana hingga akhirnya mobil tersebut bisa berada dipolsek kota

Dan saya diminta datang untuk memberi keterangan untuk menjelaskan kronologis mobil tersebut.  setelah itu saya ditahan luar berada dilingkungan polsek selama semalam hinga siang hari,  karena pihak terkait memiliki hak untuk menahan selama 1x24 jam.  saya harus menjadi warga yang baik mengikuti prosedur yang ada,  tapi didalam hati dan perasaan saya adalah korban yang mana motor saya dibawa kabur dan menghilang sedangkan barang bukti mobil yang saya adukan 8 bulan lalu ke polsek tdk ditrima malah saya harus dipersulit dengan penahanan di polsek.

Menjadi tahanan luar di polsek (blum mandi) 

Ya sudah jatuh tetimpa tangga,  motor hilang,  pengaduan tdk ditrima malah harus ditahan karena membawa barang bukti mobil pick up.  Mobil yang ternyata merupakan hasil dari laporan polsek kota. Saya harus mempertanggung jawabkan niat baik saya menyewakan motor, melaporkan mobil yang dititipkan tp tdk ditrima dan menjadi terduga sangkaan sebagai penadah.

Pengalaman yang tak terlupakan,  semalan yang penuh pembelajaran dari melihat kerja polisi ditengah malam melakukan penangkapan balap liar dan melihat penuh siksaan pukulan dan kekerasan dari oknum meminta keterangan dari tersangka. Sungguh pembelajaran mental dimana ketenangan jiwa saya terusik.

Hingga akhirnya siang hari datang  dan diputuskan oleh kanit reskrim untuk saya berangkat ke surabaya untuk melakukan penangkapan tersangak bersama beberapa anggota polisi bersma seorang panit. Hari yang menegangkan dengan selalu bersama pistol disebelah saya.


Hari hari mengenal bagai kinerja polisi mencari informasi,  membagi pekerjaan, menunggu hingga melakukan penangkapan. Mengapresiasi sistem kerja polisi yang waw,  hanya saja kurang mendapat tempat adalah ada unsur pungutan yang kurang mendapat tempat di hati saya.




Bahkan setelah tersangka ditangkap dan memgkui keterangannya dan saya di Bap sebagai saksi saya harus mengilaskan jerih payah saya. Yang dimana saya menjadi korban kehilangan motor dimana barang bukti tidak ditemukan tetap harus merelakan keringat saya.  Bukanya berterima kasih atas waktu,  tenaga dan keterangan yang sangat membantu pekerjaan mereka  dan meninggalkan pekerjaan saya, satu hal yang saya harapkan adalah trimakasih, tapi lah saya masih dituntut dengan bahasa yang halus untuk biaya operasional.  Tapi itu sudah berlalu,  tapi jika dipikirkan sangat melelahkan dan mengancam ego saya karena sangat membahayakan kelayakan hidup saya.


Setelah kasus itu,  saya harus dihadapkan dengan odalan yang menyita waktu dan tenaga serta pekerjaan saya banyak tertunda hingga 6 hari waktu produktif saya waktu ke surabaya. Sehari setelah odalan kembali saya dihadpkan dengan kepergian kakek saya ke alam asalnya dan mengikuti Lebih 6 hari prosesnya.

Setelah itu saya harus dihadapkan lagi dengan pengunduran satu tenaga andalan saya dan terpercaya,  hingga kini saya sangat terikat waktu tenaga saya untuk berfokus pada pekerjaan yanv berlipat lipat. Sungguh waktu itu sangat mahal,  itu yang sadari. Rasa lelah itu akhirnya tertuang dalam tulisan ini


Share:

BTemplates.com