Kamis, 25 Januari 2018

Akhirnya Tercerahkan permasalahan Bpjs saya


Sebelumnya saya sempat mempermasalahkan,  sulitnya saya melakukan pembayaran bpjs diawal bulan januari.  Dimana,  6 hari berturut saya mencoba melakukan pembayaran tepatnya dari tgl 1 s/d 6 januari.  Dan hasilnya nihil saya patah arang dan pesimis untuk lagi mencobanya.

Hari ini,  disela sakit saya yang tidak bisa menunda masalah yang terus berlarut.  Bpjs menjadi poin utama saya.  Belajar dari pengalaman sebelumnya,  takut dengan antrean panjang yang mengular,  saya memutuskan berangkat dan tiba lebih awal jam 08.30 di bpjs pusat denpasar yang berlokasi dikawasan renon.  Sedikit kaget,  karena walau tiba lebih awal ternyata faktanya,  kantor bpjs ini tetap ramai di kunjungi.

Sebenernya sedikit kesal awalnya,  karena saya berpikir harus mengikuti antrean panjang.  Tapi karena sudah jengah, dengan masalah bpjs yang berlarut.  Saya memutuskan masuk mengikuti antrean apapun konsekuensinya,  yg utama sih harus nunggu lama.  Langsung menuju bapak security yang juga menjadi layanan informasi umum.

Saya jelaskan keluhan saya,  dan saya terangkan bahwa saya, bulan lalu sudah kesana dan telah melakukan pembayaran lewat kantor pos dan bisa.  Tap bulan ini,  lagi-lagi tidak bisa bayar. Lalu diberilah saya rujukan ke lantai 2,  dengan membawa nomer antrean C 008. Tak lebih dari 5 menit,  nomer saya dipanggil.  Untung banget,  diluar dugaan saya yang  awalnya, saya pikir harus menunggu lama.  Ternyata cukup 5 menit sudah di proses.

Menuju bapak,  yang berada di depan komputer nomer 2 dari sebelah kiri. Dengan ramah saya disapa,

C : selamat pagi pak?  Ada bisa dibantu
S : saya jelaskan kembali,  alasan saya datang sembari menunjukan kartu BPJS,  keanggotaan saya dan menjelaskan Bahwa saya melakukan pembayaran.
C : tunggu sebentar,  sambil memasukan data saya dikomputer,  dan melihat hostory saya dengan permaslahan yang terjadi.
5 menit kemudian dijelaskan oleh customer servis bahwa saya tidak memiliki tangihan apapun di bpjs karena keanggotaan bpjs saya,  di klaim sepihak oleh oleh kartu badung sehat.  Dimana artinya,  pemkab badung melalui dinas kesehatan telah menanggung jaminan kesehatan saya dengan kelas 3, yang artinya tiap bulan saya tidak perlu melakukan pembayaran iuran lagi.  Baing banget dinas kesehatan badung.
S : (dalam hati ,  banget dinas kesehatan badung mau menjamin kesehatan saya ,  tapi kok sepihak dan tidak menkonfirmasi terlebih dahulu,  sehingga saya sampai sempat salah persepsi )  tanya saya ke petugas cs,  kalo saya mw naik kelas 1 tidak bisa,  jadi harus cabut kepersertaan saya ke dinas kesehatan badung dulu,  atau lewat bpjs dengan menanda tangani pernyataan diatas materai 6000, dan melakukan pendaftaran ulang di bpjs seperti diawal dengan membawa fotocopy ktp,  kk,  buku tabungan,  nomer seluruh kepersertaan anggota keluarga saya yang masing2 sudah terdaftar di bpjs,  karena saya ikut bpjs mandiri sendiri dengan catatan kedua kaka saya sudah ikut bpjs sendiri,  dr tempat kerja,  satu sudah keluar kk karena telah menikah,  sedangakan ayah dan ibu sebagai pensiunan pns telah mendapat askes dari negara.

Dan karena terkendala kelengkapan yang harus dibawa,  saya mengurungkan keinginan sementara,  ikur keangotaan bpjs dulu.  Toh kesehatan saya sudah ditanggung,  dan persyaratan bpjs itu lumayan banyak dan butuh persiapan kusus.  Dari kelengkapan dan proses waktu yang sangat panjang. Sebelumnya saya melakukan pengurusan bpjs hingga 4 hari,  lama banget.  Karena ada yang tidak lengkap,  telat karena setiap hari cuma bisa mengurus 30 orang pendaftaran baru,  hingga pembayaran ke bri.  Ah ribet pokoknya,  mana jauh lokasinya,  kantor cabang tidak ada,  kantor kecil,  staf sedikit.  Yang pasti terimakasih sudah tercerahkan masalah bpjs saya untuk bulan ini.  Saya jadi tidak sakit pikiran lagi,  dan sakit badan saya sudah ada yang menjamin walau cuma kelas 3, saya pun kini bisa fokus kerja
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com